hari libur adalah waktu yang paling ditunggu oleh setiap
orang, apalagi masih dalam suasana lebaran seperti saat sekarang ini, hari
kemenangan untuk umat muslim diseluruh dunia dimana semua berbaur dalam suasana
ceria dan bahagia, bertemu dengan sanak saudara dikampung halaman, yahh momen
yang paling ditunggu tentunya setelah sebulan penuh kita telah melatih diri
dengan berpuasa, alhamdulillah juga tahun ini waktu liburan lumayan panjang
sehingga banyak waktu untuk bersilaturrahim, waktu libur yang panjang juga
dimanfaatkan oleh teman-teman mahasiswa yang masih menuntut ilmu keluar daerah
Bima untuk kembali ke kampung halaman berlebaran bersama keluarga. Melihat
momen tersebut teman-teman wisata Bima berencana mengadakan trip untuk mengisi
libur lebaran sekaligus mengajak teman-teman yang baru pulang mudik tersebut.
Untuk berlangsungnya rencana kami tersebut maka kami perlu
mengadakan pertemuan mempersiapkan apa saja yang kami perlukan, beberapa kali kami melakukan pertemuan dan membahas
diantaranya menentukan waktu/tanggal trip, lokasi/tempat, waktu perjalanan,
biaya konsumsi, sampai pada ide mengajak station tv lokal yaitu Bima TV! Dan
alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar termasuk mengajak teman-teman
dari Bima TV untuk ngetrip bersama. Dan lokasi wisata yang kami pilih adalah
pantai lariti yang berada di Desa Soro, Kec. Lambu Sape, kenapa Pantai
Lariti..? hmm..baca terus saja yaaa...
hari Sabtu tanggal 2 Agustus menjadi waktu pilihan kami,
mempertimbangkan untuk sebagian teman yang kerja dihari senin agar bisa
beristirahat dihari minggunya dan lokasi star dikantor BimaTV dijalan Gajah
Mada No.22, kami berangkat pukul 10.00 pagi dan langsung menuju ke arah Sape,
untuk sampai ke Sape memakan waktu sekitar 1 jam namun untuk sampai ke lokasi
pantainya, kita harus kembali berkendara dan memasuki perkampungan warga dengan
kondisi jalan tanah (belum diaspal) dan berkerikil, jarak tempuh dari jalur
utama ke pantai tidak begitu jauh namun karena jalan untuk akses masuk kesana
tidak memadai membuat kita harus menurunkan kecepatan kendaraan.
Setelah kurang lebih 15 menit melewati bagian jeleknya
perjalanan, kamipun sampai pada pukul 11.20, kesan pertama saat memasuki lokasi
pantai ini adalah tersembunyi...yahh, karena saat memasuki perkampungan warga
sama sekali tidak ada suasana pantainya yang ada hanya ladang sawah, kebun dan
bukit yang gersang, namun setelah melewati itu semua hawa sejuk seakan
menyambut kedatangan orang-orang yang berkunjung ke pantai ini dengan
pemandangan birunya laut serta bukit-bukit
yang berbaris disekitarnya.
Sebelumnya banyak teman-teman yang merekomendasikan untuk
pergi ke pantai Lariti ini, selain pemandangan dan pasir putihnya yang indah
juga keunikan dari pantai ini adalah pada saat surutnya air laut. terdapat
pasir yang membentang dari pinggir pantai yang mengarah ke pulau kecil yang
berada didepannya, pasir ini muncul ketika air lautnya surut dan momen
tersebutlah yang menjadi daya tarik dari pantai Lariti ini karena kita bisa
jalan melalui pasir tersebut sampai ke pulau di depan pantai, ini yang membuat
kami memilih pantai Lariti menjadi tujuan kali ini.
Sayangnya waktu kami sampai, air mulai pasang sehingga
sedikit menutupi permukaan pasir tersebut, namun masih aman untuk dilalui dan
banyak orang yang melewatinya menuju ke pulau. suasana pantai ini sangat nyaman
dengan ombaknya yang relatif kecil, banyak orang yang mandi atau sekedar
membasahi kaki berjalan ditepi pantai menikmati sejuknya angin laut ada
juga yang hanya duduk sambil menyiapkan makanan untuk makan siang.
Sekitar pukul 13.30 kami menyantap makan siang kami, agak telat
memang karena kami masak dalam jumlah besar, mengingat rombongan kami yang
berjumlah 20 orang dan usai santap siang barulah kami mandi dan tentunya tujuan
utamanya adalah sampai ke pulau seberang dengan melewati pasirnya! Sebelum
menyebrang hal utama yang perlu kita amati adalah ketinggian air
dengan melihat lintasan pasirnya jika warna pasir sudah tidak nampak sebaiknya
jangan memaksakan khawatir pada saat menyebrang kita tidak berada pada jalur aman karena pandangan
yang terbatas, karena lintasan pasir dan ketinggian air saat itu masih
terbilang aman kamipun bisa melaluinya dan sampai di pulau. Di pulau kecil ini
hanya ada semak belukar dan bebatuan karang, tapi dari sini kita bisa melihat ke sekeliling
terdapat gugusan pulau-pulau kecil disekitarnya, banyak orang berfoto-foto
mengabadikan momen dipulau ini dengan menjadikan gugusan pulau kecil lainya
sebagai latar.
Setelah puas mandi dan berexplorasi pada pukul 16.30 kamipun bersiap-siap membereskan
perlengkapan untuk pulang, tidak lupa membersihkan sisa-sisa makanan dan sampah
yang kami bawa untuk dibakar agar tidak kembali berserakan, kami juga sempatkan
diri untuk foto bersama di pantai dengan latar pulau kecil pantai Lariti yang
menjadi ciri khasnya, setelah foto bersama kamipun beranjak
dari Pantai Lariti dan perlahan senja datang dan matahari mulai bersembunyi
dibalik pegunungan mengiringi perjalanan pulang kami dengan membawa kenangan
dan tentunya harapan semoga tempat ini suatu saat bisa menjadi kebanggaan
masyarakat Bima juga harapan kepada
Pemerintah Kabupaten Bima supaya bisa membangun fasilitas umum dilokasi wisata
ini agar memudahkan orang-orang yang datang berkunjung. Dan terima kasih kami
ucapkan buat semua teman-teman yang sudah ngetrip bareng Wisata Bima, juga buat
Bima TV yang sudah meliput kegiatan kami (Komunitas Wisata Bima) semoga dilain
waktu kita bisa berkumpul lagi.
Sign up here with your email
2 komentar
Write komentarpemandangan indah dan pantainya juga unik bngt gan. bisa jalan kaki ke pulau... :). mantaps.
Replyliburankami.com
Lembu Sape dimana tu Gan ?
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon