Pantai Tanjung Meriam

      Seperti yang telah kita ulas sebelumnya akan ada cerita selanjutnya dari Liburan ke Pulau kelapa Bima, nah ini adalah sambungan postingan yang kemarin. Lokasi selanjutnya bernama Pantai Tanjung Meriam masih berada di kawasan kecamatan sape kabupaten Bima dan pantai ini masih berada dipulau utamanya yang sebenarnya bisa dicapai melalui jalur darat kalau dari sape, namun karena kami sebelumnya berkemah di pulau kelapa jadi harus melalui jalur laut.


       Pagi pukul 09.00 kami semua meninggalkan puncak pulau kelapa kemudian tracking ke arah pantai untuk selanjutnya kembali naik boat yang sudah menunggu kami (boat yang sama yang mengantar kami sehari sebelumnya😇) mereka ada yang ikut berkemah dengan kami ada juga yang stay di pantai bersama boatnya...dan pukul 10.00 kami semua berangkat meninggalkan pulau kelapa.

*foto saat naik boat meninggalkan pulau kelapa

       Penyebrangan ini memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan dan kamipun sampai di Pantai Tanjung meriam. Boat yang kami gunakan tidak bisa langsung menepi ke spot utama jadi kami semua harus turun di sisi pantainya yang berpasir otomatis kamipun harus kembali tracking untuk sampai ke spot utamanya. 

      Dari lokasi pemberhentian boat ke spot tujuan kita ini, jaraknya tidaklah terlalu jauh namun karena medannya penuh dengan bebatuan besar, membuat  langkah kita harus ekstra hati-hati sehingga waktu tempuhpun menjadi lebih lama. kalian juga harus menggunakan alas kaki yang tepat agar pijakan mejadi lebih mantap saat menapaki bebatuan ini.
          
    Dan setelah + 30 menit berjalan kamipun sampai ke lokasi utama. Btw...sebenarnya pantai ini sama seperti pantai pada umumnya, berpasir putih, airnya bersih dan nyaman untuk berenang tapi yang membuatnya berbeda dari pantai lain adalah adanya bebatuan berbentuk balok persegi panjang yang tersusun rapi yang seakan tertancap dipermukaan tebing pantai.




      Batu-batu ini bermacam-macam bentuk, ada yang sisinya berjumlah segi enam, empat dll. memanjang ke sisi tebing yang tersusun rapi menumpuk ke atas. Belum ada informasi yang kami dapatkan tentang sejarah adanya batu-batu ini. Apakah ini murni terjadi karena fenomena alam? atau karya tangan manusia masa lalu? wallahua'lam...jadi penasarankan! 

     Nah buat kalian yang penasaran juga silahkan datang untuk melihat langsung atau mungkin ada yang diantara kalian yang memiliki jawaban atas fenomena bebatuan ini jangan lupa tinggalkan komentar di bawah ini ya...siapa tau kalian bisa menjawab atas kebingungan para pengunjung pantai ini...hehe😅
      


       Kami semua memanfaatkan momen disini untuk berfoto-foto dan bersantai sambil menikmati keindahan alam disekitarnya, namun belum ada diantara kami yang berniat untuk bermain air/berenang. Setelah ini kita akan lanjutkan ke  tujuan selanjutnya yaitu pantai pink. tapi kita posting terpisah ya...biar kalian gak jadi bosan karena kepanjangan kalo diposting sekaligus...😀😄






Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Adoria
AUTHOR
30 April 2020 pukul 16.26 delete

wow, komplit infonya. makasih kak
.
.
.
Yuk Banyuwangi

Reply
avatar
16 September 2020 pukul 10.47 delete

Hai! Makasih udah nulis tentang artikel ini. Aku seneng banget bacanya.

Untuk mengobati kerinduanmu berwisata, DigiTiket akan bawa kamu menelusuri tempat-tempat menarik penuh cerita lewat wisata virtual indonesia virtual tour indonesia https://digitiket.com.

Reply
avatar